100 Blog Indonesia Terbaik

Jumat, 03 September 2010

KePaRat (Lomba Prosa - ceritaeka)

Rasanya aku tak pernah puas memandangmu, sepertinya kau membaca mantra tak henti-henti. Masih lebih indah kau dibanding bunga mawar merah, kuning, dan putih digenggaman tanganku. Kau tak berduri tapi kadang-kadang pedas melebihi lima kilo cabe merah. Kau itu wanita paling menjengkelkan yang kutemui. Apa ada wanita sebelummu yang membuatku bertekuk lutut. Rasanya tidak, baru kau. Sebenarnya sebelum bertemu denganmu aku sering mendapati jantungku empot-empotan berdebar dua kali lebih cepat dari normalnya ketika aku berhadapan dengan seorang perempuan. Tapi apa kau tahu sekarang jantungku bisa berdebar seribu kali lipat ketika matamu yang bening sebening embun pagi itu menatap jiwaku dalam-dalam. Rasanya hampir meledak dan jatuh lemas saja aku.
Rasanya masih saja aku haus mencintaimu, memilikimu, merindumu. Sialannya kamu. Dahaga ini tak pernah ada ujungnya. Padahal aku sudah meminum habis tujuh samudera. Tapi rasanya belum cukup juga. Aku semakin haus dan haus, kau itu seperti air garam, mencintaimu aku tak pernah ingin berhenti. Lalu bila aku tak melihatmu, rasanya aku seperti berjalan dipadang pasir yang teramat luas. Aku berada dipuncak rindu yang teramat menyiksa, namun pastinya begitu indah ketika kau datang kembali, kau tahu bukan saja padang pasir itu berubah menjadi taman hijau yang menyegarkan, tapi hampir menyerupai keindahan taman tujuh pintu langit disurgaNya.
Rasanya rindu ini terlalu kronis menjegal nyawaku, stadium akhir. Ya..kini aku menderita rindu di stadium akhir. Kalau kau tak datang juga, mungkin aku mati, bisa perlahan bisa juga mati secepat cahaya. Ah kau tak mau juga mengerti seperti apa rinduku, kau egois. Bagaimana bisa kau mengatakan rindu padaku sedang kau masih saja mempermainkan perasaan rindu ini. Kenapa kau masih saja berdiri disana, bagiku selangkahpun kau jauh dariku rindu ini memukul-mukul dada hingga sesak. Kau mengerti?
Ah rasanya aku tak mungkin bisa berhenti menggambarkan rasa rinduku kepadamu disini, bila kau ingin lihat baca saja hatiku. Baca saja jiwaku. Tiba-tiba bibirku meracau menggumamkan namamu berulang-ulang tak beraturan, kadang cepat lalu lambat. Belum juga kah kau mengerti sebesar apa cintaku padamu, sebesar apa rinduku padamu. KePaRat!!!!

Kepadamu Aku Rindu Berat..

1 komentar:

  1. wah kok Judulnya Keparat = Kepadamu Aku Rundu Berat, singkatannya wau

    BalasHapus